Rabu, 19 Desember 2012

Aneka Kandang Ayam Broiler









PROBLEMATIKA PENYAKIT NGOROK/ CRD

BUKTI PENGGUNAAN PRODUK FEDCO SIERRA (RHPP) PADA TERNAK BROILER

Penyediaan Kandang Ayam Potong

Sistem Pembuatan Kandang Ayam Broiler

  • Kandang Khusus untuk DOC
    Anak ayam umur 1 hari hingga 2-3 minggu dipelihara dalam kotak boks atau bangunan khusus untuk bibit ayam broiler (brooder house). Bisa pula dengan membuatkan kandang mini (chick guard) berbentuk kotak atau lingkaran yang alasnya bisa mempergunakan terpal atau plastik, sedangkan dinding pembatasnya (setinggi 70-80 cm) bisa dibuat dari tripleks, kayu, atau lembaran seng, dan dilamnya dilengkapi dengan alat pemanas/indukan yang dinyalakan setiap saat atau 24 jam sehari, namun setelah umur diatas seminggu hanya dihidupkan pada malam hari saja. Fungsi pemanas ini adalah untuk menjaga agar anak ayam selalu berada dalam suhu ruangan yang ideal, yakni sekitar 33-35 C, tapi semakin bertambah umur suhu ruangan akan semakin diturunkan. Setelah berumur di atas 2-3 mingu, anak ayam kemudian dipindahkan ke kandang yang lebih besar.

    Saat ini, sebagian dari peternak lebih senang menempatkan anak ayam yang masih muda pada kandang dengan sistem kandang seumur hidup. jadi, anak ayam akan dipelihara di kandang tersebut hingga saatnya dipanen, dan tidak akan dipindahkan kecuali akan dilakukan penjarangan, yakni mengambil sebagian anak ayam umur sekitar 28 hari (4 minggu) untuk dimasukkan ke kandang lain karena kandang tersebut sudah tidak lagi mencukupi atau terlalu sempit untuk menampung ayam-ayam yang ukurannya sudah besar.

    Keuntungan dari sistem pemeliharaan kandang seumur hidup ini lebih efektif karena peternak tidak perlu menangkap semua ayam untuk dipindahkan ke kandang lain dan ayam pun sedikit terhindar dari stres. Syaratnya adalah ayam yang dimasukkan ke dalam kandang haruslah berumur sama. Dengan cara ini pula, nantinya ayam-ayam akan dipanen bebarengan.

  • Model kandang
    Sebagian besar kandang ayam broiler dibuat dengan model rumah gudang, yaitu kotak persegi empat dengan atap dua sisi menyamping, dan lantai yang rendah terutama karena mempergunakan sistem alas litter. Namun, beberapa kandang ayam broiler model terbaru dibuat dengan konsep seperti rumah panggung, dengan menerapkan sistem lantai renggang atau alas berlubang, di mana jarak terendah lantai dari tanah sekitar 100-170 cm. Dengan model panggung ini, maka kotoran ayam dan sisa pakan maupun air minum yang tumpah akan langsung turun ke bawah lantai sehingga tidak terlalu mengotori lantai dan mudah untuk dikumpulkan atau dibersihkan.

    Untuk menyikapi terbatasnya lahan, ada juga peternak yang memakai kandfang baterai atau cage (sangkar), yakni kandang dengan bentuk kotak memanjang dimana setiap ekor ayam dimasukkan dalam satu kandang kecil dan masing-masing kandang sudah dilengkapi dengan tempat air minum dan pakan. Hanya saja, sekalipun juga bisa dipakai untuk ayam pedaging, namun kandang baterai ini memang lazim dipakai pada ayam petelur. Perbedaannya, kandang baterai untuk ayam broiler tidak menyertakan tempat penadah telur dan lantainya dibuat datar dengan sistem lantai jarang.

  • Bahan pembuat kandang
    Kandang harus dibuat dari bahan yang kuat, tahan lama, namun sebisa mungkin tetap menggunakan bahan yang harganya relatif murah. Untuk bagian tiangnya bisa memakai balok kayu seperti kayu gelugu (batang pohon kelapa). Untuk penyangga atapnya bisa dari bilah bambu atau lembaran kayu. Sedangkan untuk dindingnya bisa memakai anyaman bilah bambu atau kawat kasa. Untuk sekat-sekat kandangnya bisa memakai bilah bambu, lembaran seng, atau lembaran triplek.

  • Atap dan bentuk atap
    Atap kandang sebaiknya mempergunakan bahan-bahan yang tidak menhantarkan panas seperti genting, rumbia, ataupun anyaman daun kelapa. Paling disarankan adalah memakai atap dari genting karena tidak mudah bocor, tahan lama, daya refleksi terhadap panas matahari cukup bagus, dan tidak menjadi sarang tikus sebagaimana bila menggunakan atap dari daun kelapa. Namun, bila menggunakan atap dari bahan yang bisa menghantarkan panas seperti seng, maka di bawahnya dilapisi dengan bahan-bahan yang bisa menyerap panas seperti bambu atau kayu.

    Atap ditata dengan kemiringan tertentu agar suhu kandang tidak terlalu panas. Selain itu, bentuk atap bisa dibuat ganda dengan lubang angin yang disebut dengan sistem monitor dengan tujuan agar pertukaran udara di dalam kandang lebih terjaga. Namun, bisa juga dengan memakai sistem atap tunggal dengan lubang udara yang disebut sistem semimonitor.

  • Dinding kandang
    Dinding kandang bisa dibuat sistem semiterbuak agar pertukaran udara dalam kandang bisa berjalan dengan baik sehingga bau kotoran atau pakan bis akeluar atau berganti dengan udara segar. Bahan yang dipergunakan untuk dinding kandang pada bagian bawah (dinding gedhek), sedangkan bagian atasnya dibuat dari potongan bambu yang dibelah atau dihaluskan, atau dengan menggunakan kawat ram. Bila menggunakan bilah bambu, jarak antara bilah satu dengan yang lain kira-kira selebar dua jari orang dewasa atau 5-6 cm, yang dipasang dalam posisi tegak berdiri. Dinding juga dilengkapi dengan tirai dari plastik atau kain, tujuannya agar bila sewaktu-waktu ada angin kencang atau hujan, tirai tersebut bisa bermanfaat sebagai pelindung.

  • Tinggi kandang
    Tinggi kandang menyesuaikan dengan besar dan luasnya kandang. Namun sebagai perbandingan, untuk iklim tropis seperti di Indonesia, kandang ayam broiler dibuat dengan ketinggian dari lantai hingga atap teratas sekitar 6-7 meter, dan dari lantai hingga atap terendah sekitar 3,5 hingga 4 meter. Untuk kandang yang dibuat dengan sistem panggung, maka tinggi kandang akan lebih tinggi sekitar 1 hingga 1,5 meter pula. Untuk lebar kandang bisa menyesuaikan kebutuhan, namun agar tidak terlalu sumpek setidaknya dibuat dengan lebar minimal 6 meter dan maksimal 8 meter. Sedangkan panjang kandang, bisa menyesuaikan lahan yang tersedia.

  • Luas dan kapasitas kandang
    Luas kandang yang akan dibangun akan menentukan kapasitas jumlah ayam yang bisa dipelihara. Untuk itu, luas kandang yang akan dibangun haruslah disesuaikan dengan rencana jumlah produksi atau jumlah ayam yang akan dipelihara. Tentu saja, semakain besar daya tampungnya akan semakin besar beban operasional maupun penanganannya. Sebagai perbandingan, luas ruangan atau tingkat kepadatan untuk pemeliharaan ayam broiler di iklim tropis seperti di Indonesia setidaknya 10 ekor/m kubik. Tingkat kepadatan ini didasarkan pada ayam broiler periode finisher (umur diatas 4 minggu).

    Pada prinsipnya, luas kandang harus sebanding dengan jumlah ayam yang dimasukkan ke dalamnya. Bila terlalu sesak, maka akan mengganggu pertumbuhan ayam lantaran konsumsi ransum menjadi berkurang, atau ayam stres karena akumulasi bau, seperti unsur amonia yang terlalu tinggi.

  • Jarak antara kandang
    Agar penanganannya lebih mudah dan risiko menularnya penyakit dari satu kandang ke kandang lainnya bisa diminimalisir, maka jarak antar kandang yang ideal minimal adalah 6-7 meter.

  • Ventilasi dan temperatur kandang
    Ayam broiler akan tumbuh baik dan optimal bila diternakkan pada temperatur lingkungan optimal bila diternakkan padsa temperatur lingkungan 19-21°C. Karena rata-rata suhu di Indonesia terbilang tinggi, maka ayam broiler menjadi terlalu banyak minum, namun nafsu makannya berkurang, di mana hal tersebut jelas tidak baik bagi ayam. Untuk itu, ventilasi dan temperatus kandang harus diatur sedemikian rupa agar pertukaran udara bagus dan ayam tidak merasa gerah atau sumpek di dalam kandang. Lubang-lubang ventilasi dibuat pada semua sisi dinding kandang, bisa dengan mempergunakan bilah-bilah bambu atau dengan menggunakan kawat ram. Untuk mendukung pertukaran udara agar lebih bagus, di dalam kandang dipasang beberapa kipas angin yang berfungsi untuk menyedot udara kotor dari kandang dan untuk menghembuskan angin segar ke dalam kandang.

  • Arah kandang
    Sanagat disarankan bila sisi konstruksi kandang selalu dibuat membujur ke arah utara dan selatan, dimana bagian atapnya menghadap timur dan barat supaya bisa terkena sinar matahari, terutama saat pagi hari. Tujuannya adalah agar kandang tidak lembab dan tidak pengap akibat sifat dan cara minum ayam. Selaiin itu, agar pertukaran udara cukup terjaga sehingga bisa mengurangi bau kotoran dan bau pakan ayam yang memang cukup tajam. Sinar matahari terutama saat pagi hari juga sangat berguna bagi ayam karena tidak terlalu panas, dan banyak mengandung sinar ultraviolet. Sinar matahari ini baik untuk membantu proses pembentukan vitamin D, sebagai disinfektan, dan mempercepat pengeringan kandang sehabis dibersihkan dengan air.

  • Lantai kandang
    Ada 3 sistem lantai kandang pada kandang ayam broiler yaitu :

    • Sistem Lantai rapat (litter)
      Sistem ini menggunakan lantai tanah yang sudah dipadatkan atau semen plester, lalu di atasnya ditaburi dengan bahan litter (alas lantai). Untuk lantai dari tanah yang dikeraskan, biasanya tanah dicampur dengan pasir dan kapur agar lebih bisa menyerap air dan menetralisir amonia. Sedangkan bahan litter yang digunakan umumnya adalah sekam padi. Selain sekam padi, juga bisa digunakan serbuk gergaji, serutan kayu yang halus, potongan kulit kacang, ataupun tongkol jagung. Pada prinsipnya, bahan alas litter yang akan digunakan adalah tidak menimbulkan debu, mudah menghisap air, mudah didapatkan, dan sebaik mungkin harganya tidak mahal.

      Semakin tebal lapisan atau alas litter, maka suhu ruangan kandang akan semakin hangat. Namun, lapisan litter yang terlalu tebal akan menambah beban kerja karyawan bilamana akan mengganti bahan litter tersebut dengan yang masih segar. Keuntungan utama dari penggunaan alas litter ini adalah ayam lebih merasa nyaman karena terhindar dari lepuh pada bagian dada atau bagian lainnya lantaran bergesekan dengan lantai. Namun, kelemahan dari penggunaan alas litter ini adalah mudah dan cepat basah sehingga bisa menimbulkan bau yang tidak sedap atau tengik. Selain itu, alas litter yang basah juga bisa mengundang berbagai bibit penyakit seperti CRD/penyakit saluran pernapasan dan snot. Untuk itulah, peternak harus rajin mengganti bahan litter dengan yang masih segar bilamana sudah terlihat basah ataupun lembab

    • Sistem lantai tenggang/alas berlubang
      Sistem lantai renggang banyak dipakai pada kandang baterai atau kandang cage (berbentuk sangkar). Lantai yang digunakan bisa terbuat dari kayu, bilah bambu atau dari kawat ram. Ukuran kerenggangan lantai sangat bergantung pada umur dan ukuran ayam yang dimasukkan. Lubang yang dihasilkan dari kerenggangan lantai harus diukur agar kaki ayam bisa langsung terjatuh ke lantai penampungan kotoran.

      Keuntungan fdari lantai renggang ini adalah keadaan lantai selalu bersih lantaran kotoran ayam akanlangsung jatuh ke tempat penampungan kotoran yang berada di bawah lantai. Selain itu, pertukaran udara akan semakin bagus karena lantai juga berfungsi sebagai lubang ventilasi.

    • Sistem alas campuran
      Sistem alas campuran merupakan perpaduan antara lantai alas litter dan alas berlubang. Bagian yang alasnya berlubang adalah untuk lokasi tempat mengotori alas litter. Sedangkan bagian yang memakai alas litter digunakan untuk tempat ayam berkumpul atau istirahat.

Budi Daya Ternak Ayam Broiler

Daging ayam adalah daging favorit di masyarakat kita. Hampir semua orang Indonesia menyukai daging ayam, ini merupakan peluang usaha yang sangat bagus ber bisnis ternak ayam potong. Akibat wabah flu burung yang juga banyak mewabah ke Indonesia, banyak para pengusaha ternak ayam potong yang bangkrut. Kandang ayam mereka terbengkalai dan untuk memulai mesih trauma dengan kerugian yang dahsyat. Saatnya sekarang ini untuk memulai kembali selagi masih banyak kandang ayam bekas yang kosong di tinggalkan pemiliknya, menyewa atau membeli kandang kandang ayam bekas ini tentu jauh lebih murah dari pada membuat sendiri.
Saat ini usaha ternak ayam potong bisa di bilang cukup mudah, bahkan di dukung penuh oleh para pemilik atau pedagang besar ( Supplayer DOC ) yang mau menyuplai semua kebutuhan mulai dari DOC ( anak ayam sehari ), pakan dan vitamin tambahan. Skema yang mereka tawarkan biasanya 50%:50% dari keuntungan bersih, dengan skema ini anda hanya menyiapkan kandang beserta alat alat untuk memelihara ayam potong. Kepercayaan dan kejujuran adalah kunci dari usaha ini, begitu juga saat anda mengangkat karyawan untuk memelihara ternak ayam potong. Banyak orang di desa ahli dalam bidang ini, namun harus pandai memilih pekerja jujur. Jujur tidaknya pekerja bisa kita ketahui dari penghitungan jumlah pakan yang di habiskan sebanding jumlah hewan ternak, menggunakan perhitungan ini bisa juga di ketahui berat ternak ayam potong tanpa perlu menimbangnya.

Langkah - Langkah Berternak Ayam Potong


Carilah tempat yang tanahnya kering atau bukan daerah persawahan untuk membangun kandang dengan tujuan supaya kandang tidak cepat rusak apalagi kandang yang tiang - tiangnya dibuat dari bambu akan lebih cepat rusak jika tempat kandang di letakan di tanah basah, hal ini karena kandang dari tiang bambu lebih murah, tapi bila tiang - tiang kandang dibuat menggunakan kayu kelapa tidak masalah dibangun di tempat tanah basah sebab menggunakan penyangga beton (kandang dengan tiang kayu kelapa lebih mahal walau lebih kuat).
Berusahalah mencari kandang bekas untuk dibeli, sebab berarti pernah digunakan sehingga telah diperhitungkan oleh pemilik sebelumnya bahwa tempat kandang bagus. Ketahuilah apa penyebab kandang bekas ini berhenti digunakan untuk penanggulangan, kebanyakan para peternak ayam potong yang menutup usahanya biasanya disebabkan oleh kasus flu burung. Bila penyebabnya karena kasus flu burung kandang ini baik di gunakankarena kasus flu burung mulai reda, anda mungkin membutuhkan dis'infectant untuk menseterilkan kandang sebelum di gunakan.
Bila tidak menemukan kandang bekas, bangunlah kandang untuk kapasitas isi 4000 ekor ayam. Biasanya banyak tukang ahli dalam membuat kandang yang menawarkan jasa pembuatan kandang lengkap dengan peralatan tempat pakan, penghangat, tempat air minum, dll.
Temui Supplayer DOC atau peternak pembibitan ayam potong guna diajak kerja sama dengan skema bagi hasil ini. Menggunakan skema ini akan memudahkan pengadaan kebutuhan karena Supplayer DOC biasanya akan menyediakan semua kebutuhan dan juga tidak perlu pusing memikirkan pemasaran karena mereka akan membeli hasil panen, kemudian dihitung jumlah kebutuhan yang sudah dihabiskan baru sesudah itu keuntungan dibagi.
Pada kandang kapasitas isi 4000 ekor cukup diisi 3700 ekor supaya kandang menjadi lega.
Carilah pekerja guna memberi pakan dan minuman ternak ayam potong serta memelihara sesuai dengan cara yang benar sesuai yang kita tetapkan - bisa minta tolong pada Supplayer DOC bila masih menemui kesulitan tentang cara budidaya ternak ayam potong yang benar, untuk 3700 ekor ayam membutuhkan 2 orang pekerja - setiap satu orang diupah Rp600.000,-. Usahakan agar senantiasa datang mengontrol setiap harinya walaupun cuma sebentar setiap sore pada saat ternak diberi pakan.

Cara Kerja Budidaya Ternak Ayam Potong


Sehari sebelum bibit ayam didatangkan kandang mesti sudah disiapkan, Bentangkan terpal diseluruh lantai kemudian sebarkan gabah padi di atasnya serta siapkan juga terpal atau karung yang di sambung sambung guna menutup rapat dinding kandang. Tujuannya supaya kandang tetap hangat. Lalu siapkan 40 karung pakan, satu karung pakan berat 50 kg dengan total perkiraan pakan yang di habiskan 260 karung pakan dan setiap pengiriman pakan 40 karung.
Saat bibit ayam datang siapkan triplek sebagai sekat yang dibuat melingkar dengan ketinggian 60 cm dengan diameter 4 meter, sekat ini cukup untuk menampung sekitar 600 ekor bibit ayam. Jadi untuk 3700 ekor ayam dibutuhkan enam lingkaran sekat.
Letakkan sebuah kompor penghangat (kompor khusus untuk penghangat ayam) di tengah - tengah setiap lingkaran sekat, setelah itu letakkan 15 tempat pakan - talam berdimeter 50 cm dan 8 unit tempat air minum pada setiap sekat.
Berikan pakan serta air minum setiap pagi dan sore, setiap sore air dicampur dengan obat anti stress (disediakan oleh Supplayer DOC ). Sesudah 4 atau 5 hari anak ayam diberi vaksin Ende dengan cara diteteskan pada mata ternak. Setelah itu tempat pakan (talam) diganti dengan tempat pakan khusus ayam yang ditaruh dengan digantung setinggi 2 cm dari lantai kandang serta karung sambungan penutup dinding dibuka bagian atasnya. Sekat dipelebar sesuai dengan kepadatan ternak yang semakin besar.
Di hari ke12 diberikan vaksin Rumboru yang dicampurkan pada susu skin (susu untuk pertumbuhan bulu ayam), setelah itu alas kandang / terpal dan gabah dibongkar serta kompor penghangat berhenti dipakai, lalu lingkaran sekat serta terpal penutup dinding dibuka. Kandang dibersihkan bila musim panas cukup sekali saja dibersihkan, tapi bila musim penghujan maka kandang mesti dibersihkan setiap minggu sesudah hari ke12. Sekat diganti menggunakan sekat ruang kandang dengan bambu yang di buat di setiap jarak 10 meter diberi jarak 2 cm antara bambu - bambu sekat, setiap sekat tetap berisi 600 ekor ayam, lalu tempat pakan ditambah jadi 26 unit serta digantungkan lebih tinggi jadi 6 cm dari lantai.
Di hari ke18 ayam diberi vaksin Ende yang dicampurkan pada susu skin, setiap pemberian vaksin dilakukan pada saat sore. Lalu seminggu sebelum panen yakni pada hari ke 28, obat anti stress berhenti diberikan.
Seluruh pengeluaran mulai dari jumlah pakan, obat anti stress, vaksin, harus dihitung dan dicatat untuk dijadikan data yang akan dicocokkan dengan data peternak bibit ( Supplayer DOC ) supaya penghitungan bagi hasil menjadi benar. Juga pada waktu panen seluruh ternak yang dikeluarkan untuk dijual mesti ditimbang serta dicatat untuk dijadikan data. Bila ada ayam afkir, maka penimbangan dan pendataannya di pisah karena harganya lebih murah di banding yang normal. Bila yang normal berharga Rp14.000,- per kg maka yang afkir berharga Rp10.000,-.
Panen biasanya dilakukan 6 kali dalam satu tahun. Sesudah panen kandang dibiarkan selama tiga hari menunggu hingga kotoran ayam kering baru sesudah itu dibersihkan serta kotoran ayam dikumpulkan dalam karung - karung bekas pakan dan dapat dijual seharga Rp2000,- kepada petani guna dijadikan pupuk, dalam sekali panen dapat menghasilkan 150 karung kotoran. Begitu pula dengan karung bekas pakan dapat dijual seharga Rp2000,-. Hasil dari penjualan kotoran serta karung bekas dapat menutupi ongkos air PDAM, listrik serta minyak tanah bahan bakar kompor penghangat kandang.

Perhitungan jumlah biaya yang dihabiskan serta keuntungan yang didapat
Biaya sewa tanah serta kandang yang bisa menampung 4000 ekor ayam Rp15.000.000,- per tahun.
Biaya gaji 2 orang pegawai Rp600.000,- per orang per sekali panen Rp1.200.000,- .
Biaya bibit DOC per kardus isi 100 ekor Rp370.000,- total harga 37 kardus berisi 3700 ekor bibit ayam Rp13.690.000,-(dibayar sesudah panen).
Biaya pakan per kwintal Rp265.000,- pakan yang dihabiskan sekali panen adalah 130 kwintal seharga Rp265,000,- kali 130 kwintal sama dengan Rp34.450.000,-.(dibayar sesudah panen)
Biaya 20 bungkus obat anti stress yang dihabiskan selama sekali panen adalah Rp240.000,-(dibayar sesudah panen).
Biaya 24 botol vaksin selama sekali panen Rp360.000,- (dibayar sesudah panen).
Dari 3700 ekor bibit biasanya yang dapat dipanen 3500 ekor per ekor rata-rata memiliki berat 1,5 kg, maka hasil penjualan sekali panen Rp14.000,- dikali 5250kg ( berat 3500 ekor ayam x 1.5 kg ) sama dengan Rp73.500.000,-.

Keuntungan yang diperoleh yaitu = hasil penjualan Rp73.500.000,- dikurangi jumlah total biaya pakan, bibit, obat anti stress, vaksin Rp48.740.000,- sama dengan Rp24.760.000,-.
Karena sistem kerja bagi hasil dengan penyuplai bibit dan kebutuhan 50%:50%, maka keuntungan yang didapat dibagi dua menjadi Rp12.380.000,- per sekali panen.
Modal yang harus disiapkan di awal adalah untuk pembiayaan kandang. bila menyewa kandang orang maka cukup Rp15.000.000,-/tahun. Jika menyewa tanah 10 tahun dan membangun kandang sendiri untuk isi 4000 ekor maka jumlah modal yang harus disiapkan uang sewa tanah Rp10.000.000,- plus biaya kandang Rp60.000.000,- sama dengan Rp70.000.000,-.

Pemasaran Hasil Panen Ternak Ayam Potong

Karena memakai skema kerja sama bagi hasil maka pemasaran hasil panen sudah diurus oleh Supplayer DOC sehingga kita tidak usah memikirkan pemasaran.
Sungguh mengherankan jika melihat fakta bahwa masih banyak penduduk negeri ini yang hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal negara kita memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Mungkin karena sangat jarang yang memanfaatkan kekayaan alam kita, termasuk pemerintah yang tidak memperdulikan rakyatnya yang didesa yang membutuhkan modal untuk mengelola kekayaan alam mereka. Semoga pembaca terbuka fikirannya sehingga tertarik untuk memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam kita dan memanfaatkan peluang usaha ternak ayam potong ini.

Budidaya Ayam Broiler

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam.
Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen.
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan).
Penyiapan Sarana dan Peralatan Ayam Ras Pedaging
1) Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray.
2) Peralatan
a. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b. Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
c. Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d. Tempat makan, minum dan tempat grit Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
e. Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan Ayam Ras Pedaging
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
2) Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.
Pemeliharaan
1) Pemberian Pakan dan Minuman
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%,ME 2800-3500 Kcal.
- kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4
minggu sebesar 1.520 gram.
b. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
- kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:
minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
2) Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka
bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

Pemeliharaan Ayam Pedaging

Pemeliharaan Ayam Broiler

Dalam beternak ayam broiler, usahakan supaya kandang diletakkan jauh dari pemukiman penduduk, tempatnya strategis sehingga transportasinya tidak sulit. Sumber air mudah dijangkau, dan kandang ayam harus berarah membujur dari timur ke barat. Perhatikan juga ventilasi juga suhu udara dalam kandang. Lokasi tempat berbelanja sarana peternakan upayakan juga tak terlalu jauh.

Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2. Lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat, terutama pada siang hari. Pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

Biaya Pemeliharaan Ayam Broiler

Bagi peternak, biaya pakan memerlukan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam broiler, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi). Tahap pertama umur 1 sampai 20 hari disebut tahap pembesaran, makanan yang diberikan harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua umur diatas 20 hari disebut penggemukan, makanan yang diberikan harus mengandung kadar protein 20 %.